Sudah hampir
sekitar tiga bulan ini, pikiran saya kacau. Jelas karena terpengaruh beberapa
hal. Saya tidak pernah menyangka kalau hidup ternyata seperti main monopoli.
Butuh strategi dan taktik jitu agar tak salah melangkah.
Saya bilang
pada beberapa orang kalo saya punya trust
issue. Ada yang mengerti, ada pula yang jadi kasihan pada saya. Tapi ya,
terserah sih orang mau bilang apa. Toh pada akhirnya saya tidak bisa berbuat
apa-apa.
Berhubung saya
sering dikecewakan orang, saya jadi agak difensif jika menyangkut hal-hal
pribadi. Kalau boleh jujur, saya butuh waktu sekitar tiga tahun untuk
membiarkan beberapa orang (yang saya anggap sahabat) untuk masuk ke dalam
kehidupan saya. Dalam arti yang sebenarnya ya, saya luar biasa tertutup pada
hampir semua orang. Saya pikir itu hal yang (mungkin) normal sebenarnya. Saya
tidak suka jika ada orang yang masuk ke dalam “dunia” saya.
Intinya,
prinsip saya adalah:
“Why should I
be nice to everybody? Cause sometimes, being nice to people is not nice. I’ll
do everything I want and I’ll enjoy everything I do. I probably sound arrogant,
but I do it before I regret for not being more selfish.”
Feeling seperti itulah yang saya
rasakan. Kalau ada yang tersinggung gara-gara semua perkataan saya yang
(mungkin) terdengar kasar, saya minta maaf. Saya cuma ingin membuat hidup saya
lebih baik, menjadi manusia yang lebih berharga, merasakan bagaimana mencintai
dan dicintai secara tulus, karena saya tahu betul bagaimana rasa penyesalan
karena tidak memperlakukan orang lain lebih baik…
No comments:
Post a Comment