Pages

Showing posts with label personal. Show all posts
Showing posts with label personal. Show all posts

Thursday, May 29, 2014

Being Honest to Yourself...


Sudah hampir sekitar tiga bulan ini, pikiran saya kacau. Jelas karena terpengaruh beberapa hal. Saya tidak pernah menyangka kalau hidup ternyata seperti main monopoli. Butuh strategi dan taktik jitu agar tak salah melangkah.
Saya bilang pada beberapa orang kalo saya punya trust issue. Ada yang mengerti, ada pula yang jadi kasihan pada saya. Tapi ya, terserah sih orang mau bilang apa. Toh pada akhirnya saya tidak bisa berbuat apa-apa.
Berhubung saya sering dikecewakan orang, saya jadi agak difensif jika menyangkut hal-hal pribadi. Kalau boleh jujur, saya butuh waktu sekitar tiga tahun untuk membiarkan beberapa orang (yang saya anggap sahabat) untuk masuk ke dalam kehidupan saya. Dalam arti yang sebenarnya ya, saya luar biasa tertutup pada hampir semua orang. Saya pikir itu hal yang (mungkin) normal sebenarnya. Saya tidak suka jika ada orang yang masuk ke dalam “dunia” saya.
Intinya, prinsip saya adalah:
“Why should I be nice to everybody? Cause sometimes, being nice to people is not nice. I’ll do everything I want and I’ll enjoy everything I do. I probably sound arrogant, but I do it before I regret for not being more selfish.”
Feeling seperti itulah yang saya rasakan. Kalau ada yang tersinggung gara-gara semua perkataan saya yang (mungkin) terdengar kasar, saya minta maaf. Saya cuma ingin membuat hidup saya lebih baik, menjadi manusia yang lebih berharga, merasakan bagaimana mencintai dan dicintai secara tulus, karena saya tahu betul bagaimana rasa penyesalan karena tidak memperlakukan orang lain lebih baik…

Sunday, March 9, 2014

Aku Takut Mati

Tepat seminggu yang lalu, aku kehilangan seseorang yang sebenarnya tak pernah kusangka akan merasa sangat kehilangan ketika ia pergi. Hm, ia sebenarnya cuma seorang yang sangat dekat denganku, bukan tipe orang yang kelakuannya patut dicontoh. Mungkin karena kami punya sudut pandang yang berbeda. Mungkin juga karena kami, lebih tepatnya, punya kepribadian yang bertolak belakang, atau apapun lah itu namanya. 
Dua hari yang lalu, akhirnya tangisan itu pun keluar. Ada rasa sakit hati, penyesalan, takut, kasihan, rindu dan segala rasa yang tak pernah bisa kuungkapkan. 
Semenjak kepergiannya, banyak hal terjadi dalam hidupku, dalam pikiranku, setidaknya. Berhubung ia hanya terpaut 4 tahun dariku, rasa takut akan kematian pun muncul. Aku belum menginjak usia (bayangkan itu sebuah titik) itu, aku tidak tahu apa yang akan terjadi ketika suatu hari nanti aku menginjak titik itu, aku tidak yakin apakah aku bisa menginjak, merasakan sedikit saja, titik itu. Sampai pada akhirnya, ada rasa aku ingin meninggalkan semua hal yang aku cintai (orang tua, sanak saudara, barang-barang yang kusimpan) secara rapi. Ingin rasanya sempat untuk berpamitan, memberikan kesan baik untuk orang-orang, berbagi apa yang aku punya, menjadi contoh bagi sepupu-sepupuku yang lain. Namun sayang, kita tidak pernah tahu kapan waktu itu datang. Ya, contohnya dia (tak etis rasanya untuk menyebut siapa nama "dia" dalam tulisanku ini), siapa yang menyangka akan meninggalkan kami semua. Usia 20-tahun-an nya pun belum usai. Masih banyak hal yang ia bisa lakukan. Masih banyak mimpi yang ia belum laksanakan.
Jujur, sekarang, aku takut semua hal yang telah kurencanakan tidak bisa terlaksana, aku takut semua mimpi yang telah kupikirkan tak akan sempat ku penuhi. Mungkin terbawa suasana. Yang pasti, kejadian ini banyak memberiku hal berharga. Hal berharga tentang bagaimana berbuat baik pada orang lain, menghargai waktu, bersyukur atas apa yang telah aku dapatkan, menjaga semua hal yang aku punya, menghargai hidup karena di suatu tempat (mungkin di belahan dunia yang lain) ada seseorang yang sedang bejuang untuk hidup. Setidaknya aku masih bebas bernapas. 
Mungkin lebih bijak jika menyebut semua hal ini sebagai "persiapan". Dunia hanya sebuah tempat pemberhentian manusia. Dan kukatakan sekarang, AKU TAKUT MATI.